Advertisement
NERACA LAJUR
DAN LAPORAN KEUANGAN
(Disusun untuk melengkapi tugas
Akuntansi semester 2)
Oleh :
|
||
1.
|
Alif Yusrianto
|
(111409300000xx)
|
2.
|
Fajar Anang Charisti
|
(111409300000XX)
|
3.
|
M. Yusuf FE
|
(111409300000xx)
|
FAKULTAS
SAINS DAN TEKNOLOGI
PROGRAM
STUDI SISTEM INFORMASI
UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014/2015
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum warohmatullahi
wabarokatuh.
Puja dan puji syukur mari kita
panjatkan atas kehadirat Allah atas segala nikmat yang diberikan, sholawat
serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Muhammad sholallahu ‘alaihi
wassalam berserta keluarga, kerabat, dan para sahabatnya, aamiin.
Terimakasih kepada Allah
subhanahu wa ta’ala yang telah memberi kami kesehatan dan kesempatan untuk
dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu, kepada Ibu Nur Aeni Hidayah, MMSI
selaku dosen Akuntansi yang telah membimbing dan memberi banyak pengetahuan
agar dapat mengimplementasikan ilmu yang kami dapat dengan baik.
Makalah ini berisi tentang
“Neraja Lajur dan Laporan Keuangan”, sebagai manusia biasa kami menyadari bahwa
makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar dapat menjadi motivasi bagi kami untuk lebih baik
lagi diwaktu yang akan datang.
Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kami pribadi juga bagi para pembaca, aamiin. Atas
perhatian dan kerjasama yang baik, kami mengucapkan terimakasih.
Wassalamu’alaikum warohmatullahi
wabarokatuh.
Jakarta, 18 April 2015
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
Judul................................................................................................................................... i
Kata
Pengantar................................................................................................................................. ii
Daftar Isi............................................................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN.......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah......................................................................................................... 1
C. Tujuan..................................................................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN............................................................................................................ 3
A. Neraca Lajur......................................................................................................................... 3
1. Pengertian Neraca Lajur......................................................................................... 3
2. Bentuk dan Isi Neraca Lajur................................................................................. 4
3. Menyiapkan Neraca Lajur..................................................................................... 5
4. Neraca Saldo Sebelum dan Sesudah Penyesuaian..................................... 9
5. Pengklasifikasian Rekening
Yang Ada
Dalam Kolom Rugi Laba................................................................ 10
6. Perbedaan Saldo Laba dan Saldo Rugi
pada Kolom
Laba Rugi dan Kolom Neraca.................................................. 11
B. Laporan Keuangan.............................................................................................................. 13
1. Pengertian Laporan Keuangan............................................................................ 13
2. Penyusunan Laporan Keuangan.......................................................................... 13
BAB III
PENUTUP........................................................................................................................... 17
A. Kesimpulan.............................................................................................................................. 17
DAFTAR
PUSTAKA........................................................................................................................ 18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Dalam menyusun laporan
keuangan, seorang akuntan harus menghimpun data yang relevan untuk menentukan
mana yang perlu dimasukkan. Sebagai contoh, akuntan perlu memeriksa polis
asuransi untuk melihat seberapa banyak asuransi dibayar dimuka yang sudah menjadi
beban asuransi, meneliti catatan perlengkapan dan aktiva tetap guna menentukan
besarnya penyusutan, memeriksa persediaan yang dimiliki perusahaan, atau
menghitung banyaknya gaji yang terutang (terhimpun). Perhitungan tersebut, dan
juga disertai dengan komputasi, analisis, dan konsep pendahuluan laporan, akan
membentuk kertas kerja (working paper).
Kertas kerja ini sangat penting
bagi akuntan. Salah satu jenis kertas kerja adalah neraca lajur. Neraca lajur
merupakan kertas kerja berkolom-kolom (lajur) yang digunakan untuk memudahkan
dalam membuat penyesuaian dan laporan keuangan perusahaan.
B. Identifikasi
Masalah
Dalam
makalah ini kami simpulkan beberapa yang akan dibahas diantaranya :
1. Apakah
pengertian neraca lajur?
2.
Apa perbedaan neraca saldo sebelum
penyesuaian dengan neraca saldo setelah penyesuaian?
3. Bagaimana
pengklasifikasian rekening untuk kolom laba rugi?
4. Bagaimana
pengklasifikasian rekening unttuk kolom neraca?
5. Apa
perbedaan kolom neraca dan kolom rugi laba?
6. Bagaimana
cara menyusun laporan keuangan?
7.
Bagaimana hubungan antara laporan
neraca, laporan laba rugi, dan perubahan modal?
8.
Apakah perbedaan penyusunan laporan
akuntansi dengan bantuan lajur atau tanpa bantuan neraca lajur?
C. Tujuan
Dengan disusunnya makalah ini, semoga
dapat tercapai tujuan yaitu mengetahui jawaban dari identifikasi masalah diatas
dan menambah wawasan kami serta pembaca dalam akuntansi kemudian dapat
mengaplikasikannya dengan baik.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Neraca Lajur
1.
Pengertian Neraca lajur
Neraca lajur (worksheet)
merupakan lembar kerja akuntansi berkolom-kolom untuk merangkum informasi buku
besar yang dibutuhkan untuk menyusun laporan keuangan. Neraca lajur bukanlah
merupakan catatan akuntansi permanen, bukan pula merupakan jurnal atau bagian
dari buku besar. Neraca lajur hanyalah instrumen yang dipakai untuk
memfasilitasi penyusunan jurnal penyesuaian dan laporan keuangan. Para akuntan
memakai neraca lajur karena beberapa sebab :
1.
Untuk merangkum saldo-saldo rekening
buku besar dalam upaya membuktikan bahwa debitnya sama dengan kreditnya.
2.
Untuk merencanakan perubahan yang
dibutuhkan terhadap rekening-rekening buku besar agar saldo-saldo buku besar
mutakhir.
3.
Memisahkan saldo rekening-rekening
buku besar menurut laporan keuangan yang akan disusun.
4. Menghitung
jumlah laba bersih atau rugi bersih untuk periode fiskal.
5.
Selain itu, neraca lajur juga
membantu dalam mendeteksi secara dini kekeliruan dan menata data neraca saldo
dalam bentuk yang gampang dibaca.
Karena bukan laporan keuangan,
neraca lajur merupakan suatu pilihan (option), artinya perusahaan boleh membuat
neraca lajur, dan boleh tidak. Apabila membuat, tidak perlu diberikan kepada
pihak luar. Untuk perusahaan dengan skala kecil dan akun buku besar tidak
begitu banyak maka dalam membuat laporan keuangan bisa dilakukan secara
langsung dari neraca saldo yang telah disesuaikan, akan tetapi untuk perusahaan
yang mempunyai akun buku besar dalam jumlah yang banyak untuk tujuan ketelitian
bisa menggunakan alat bantu yaitu neraca lajur.
2. Bentuk dan
Isi Neraca Lajur
Bentuk neraca lajur ada 2 (dua)
yaitu neraca lajur 10 kolom dan neraca lajur 12 kolom. Neraca lajur 12 kolom
merupakan neraca lajur yang lengkap. Disebut dua belas kolom karena neraca
lajur ini memiliki 12 kolom debit dan kredit. Yang sebenarnya di neraca ini
terdapat satu kolom lagi berisi nama akun. Ke-12 kolom yang dimaksud meliputi :
1.
Kolom 1 dan ke-2 merupakan kolom
neraca saldo yang berisi saldo-saldo akun yang belum disesuaikan.
2.
Kolom ke-3 dan ke-4 merupakan kolom
yang berisi data penyesuaian. Kolom debit dan kredit dalam data penyesuaian
bermanfaat untuk mengkaji ulang neraca lajur tersebut sekaligus untuk
mengidentifikasi ayat jurnal penyesuaian yang perlu dicatat dalam jurnal.
3.
Kolom ke-5 dan ke-6 merupakan kolom
yang neraca saldo akun setelah disesuaikan. Kolom ini berasal dari penjumlahan
(pengurangan) angka-angka di neraca saldo dengan angka-angka penyesuaian.
4.
Kolom ke-7 dan ke-8 merupakan kolom
yang berisi laporan laba rugi. Kolom laba rugi berisi jumlah-jumlah pendapatan
dan beban yang dipindahkan dari neraca saldo setelah disesuaikan.
5.
Kolom 9 dan ke-10 merupakan kolom
yang berisi laporan perubahan ekuitas. Dalam kolom ini saldo akun modal dan
penarikan prive dimasukkan untuk menghitung perubahan ekuitas yang terjadi pada
periode tersebut.
6.
Kolom ke-11 dan ke-12 merupakan
kolom yang berisi neraca. Kolom ini berisi pindahan jumlah aset dan kewajiban
yang berasal dari neraca saldo setelah disesuaikan termasuk pindahan ekuitas
dari kolom laporan perubahan ekuitas.
Neraca
lajur juga harus dilengkapi informasi mengenai nama perusahaan, neraca lajur
dan periode pembuatan neraca lajur, yang diletakkan di
bagian
atas tengah. Gambar akan dilampirkan pada bagian “Menyiapkan Neraca Lajur”.
3. Menyiapkan
Neraca Lajur
Langkah-langkah membuat neraca
lajur:
1.
Nama perusahaan, neraca lajur dan
periode penyusunan ditulis di tengah atas.
2. Mengisi
kolom keterangan untuk nama akun-akun.
3.
Menyiapkan neraca saldo pada kertas
kerja dengan memasukkan angka-angka dari setiap saldo akun yang ada di buku
besar dan dijumlahkan dari akun pada neraca saldo ke kolom 1 sebelah debit dan
ke-2 sebelah kredit.
4.
Menyiapkan penyesuaian dalam kolom
penyesuaian dengan memasukkan angka-angka dari jurnal penyesuaian pada kolom
penyesuaian. Kolom ke-3 sebelah debit, ke-4 sebelah kredit dan setiap kolom
dijumlahkan. Kita perlu mengingat bahwa penyesuaian tidaklah dijurnal hingga
kertas kerja selesai diselesaikan dan laporan keuangan telah disiapkan.
5.
Memasukkan saldo-saldo yang telah
disesuaikan dalam kolom neraca saldo setelah penyesuaian dengan cara
menjumlahkan atau mengurangkan kolom neraca saldo dan kolom penyesuaian
(penjumlahan atau pengurangan dari kolom 1, 2, 3 dan 4) dari masing-masing akun
dan hasilnya dimasukkan ke kolom 5 dan ke-6 (neraca saldo setelah disesuaikan)
kolom ke-5 harus dijumlah begitu juga kolom ke-6.
6.
Berdasarkan angka dari neraca saldo
setelah disesuaikan (kolom 5 dan 6) dipilih akun pendapatan dan beban dan
dimasukkan ke kolom laporan laba rugi yaitu kolom ke 7 debit dan kolom 8
kredit. Kolom ke 7 dijumlah dan juga kolom 8, jika kolom 8 lebih besar dari
pada kolom 7 maka laba, angka selisih dimasukkan pada kolom 7 dan sebaliknya.
7.
Masih berdasarkan angka dari kolom neraca
saldo setelah disesuaikan, maka dipilih akun modal, laba (kolom ke 7) atau rugi
(kolom 8) dan prive dimasukkan ke kolom perubahan modal yaitu kolom 9 debit dan
kolom 10 kredit. Pada perusahaan yang mengalami laba, maka angka laba dari
kolom 7 dimasukkan ke kolom 10, jika rugi dari angka kolom 8 dimasukkan ke
kolom 9. Kolom 8 dijumlahkan dan juga kolom 9, selisih yang terjadi merupakan
modal akhir yang dimasukkan ke kolom 9.
Berdasarkan angka dari neraca
saldo setelah disesuaikan, maka akun tersisa dipindahkan ke kolom neraca yaitu
kolom 11 sebelah debit dan kolom 12 di kredit. Kolom ini berisi aset, utang dan
modal akhir (angka dari kolom 9) dimasukkan ke kolom 12. kolom 11 dijumlahkan
dan juga kolom 12.
Contoh Neraca Lajur Kolom 12
Contoh Neraca Lajur Kolom 10
4. Neraca Saldo
Sebelum dan Sesudah Penyesuaian
Neraca saldo adalah ringkasan
dari saldo-saldo yang ada dalam buku besar. Apabila suatu akun tidak dibuat
dalam bentuk neraca saldo, hal tersebut akan mempersulit dalam proses
pemantauan. Pemantauan jalannya akun, sangat penting sebab besar kemungkinan
terjadi salah catat atau posting yang perlu untuk diperbaiki.
Dalam siklus akuntansi, neraca saldo
muncul dalam tiga tahapan, yaitu :
1.
Neraca Saldo Sebelum
Penyesuaian, merupakan saldo-saldo buku besar
sebelum disesuakan dengan keadaan akhir tahun atau keadaan saat menyusun
laporan keuangan. yang disesuaikan adalah nilai saldo tersebut saat dibukukan
dalam laporan keuangan, Apa yang dinilai dan bagaimana cara menyesuaikan diatur
dalam kaidah akuntansi.
2.
Neraca Saldo Sesudah
Penyesuaian, merupakan saldo-saldo buku besar
setelah disesuaikan dengan keadaan akhir tahun atau keadaan saat menyusun
laporan keuangan. Yang disesuaikan adalah nilai saldo-saldo tertentu dalam
neraca saldo. Apa yang dinilai dan
bagaimana cara menyesuaikan
diatur dalam kaidah akuntansi. Penyesuaian saldo-saldo pada akhir tahun atas
sebagian saldo rekening yang ada dalam neraca saldo tahun tersebut dilaksanakan
dengan jurnal penyesuaian.
3.
Neraca Saldo Setelah Penutupan,
merupakan bagian akhir dengan membuat kembali neraca
saldo setelah dilakukan penutupan atas akun nominal (pendapatan dan beban).
Kegiatan ini dilakukan, apabila telah diperoleh laporan keuangan yang lengkap.
Akun-akun nominal ditutup sebab sudah terwakilkan oleh adanya laporan rugi
laba, kondisi tersebut mengakibatkan neraca saldo tampil hanya sebagian akun
saja. Akun yang bersaldo adalah harta utang dan modal. Untuk pendapatan dan
beban akan bersaldo nol.
Contoh Neraca Saldo
5. Pengklasifikasian
Rekening Yang Ada Dalam Kolom Rugi Laba
1.
Memindahkan jumlah – jumlah dari
neraca saldo disesuaikan ke kolom – kolom laporan keuangan.
a.
Kolom – kolom laporan keuangan terdiri
dari kolom laporan laba rugi dan kolom neraca. Kolom –kolom laporan keuangan
ini dipakai untuk mengorganisasikan angka – angka yang dibutuhkan untuk
penyusunan laporan keuangan. Angka – angka neraca saldo disesuaikan dipindahkan
ke kolom – kolom laporan lugi raba dan kolom neraca. Rekening – rekening laba
rugi seperti penghasilan jasa dan beban. Beban diteruskan ke kolom rekening
laporan laba rugi. Sedangkan rekening – rekening neraca berisi aktiva seperti
kas, piutang dagang dan deposito diteruskan ke kolom rekening neraca.
b.
Saldo modal pemilik dipindahkan
dipindahkan ke kolom kredit neraca. Selain itu, saldo prive pemilik dipindahkan
ke kolom debit neraca karena merupakan rekening ekuitas pemilik dengan saldo
debit.
c.
Apabila jumlah kredit lebih besar
daripada jumlah debet, maka selisihnya adalah laba bersih. Sebaliknya apabila
jumlah debet lebih besar daripada jumlah kredit, maka selisihnya adalah rugi
bersih.
2.
Menjumlahkan kolom – kolom laporan
keuangan, menghitung laba (rugi) bersih dan menyelesaikan neraca lajur.
Setiap kolom laporan keuangan
harus dijumlah. Laba atau rugi bersih untuk periode berjalan dicari dengan
menghitung perbedaan Antara jumlah kedua kolom laporan laba rugi. Setelah laba
atau rugi bersih dimasukkan, lantas dihitung jumlah kolom baru. Jumlah pada
kolom debit laporan laba rugi haruslah sama dengan jumlah pada kolom kreditnya.
Jumlah pada kolom debit neraca juga mesti sama dengan kolom kreditnya.
6.
Perbedaan Saldo Laba dan Saldo
Rugi pada Kolom Laba Rugi dan Kolom Neraca
1. Kolom Laba rugi
Laporan laba/ rugi
menggambarkan sumber-sumber penghasilan yang diperoleh perusahaan dalam
menjalankan usahanya, dan jenis-jenis beban yang harus ditanggung perusahaan.
Jadi, laporan laba/rugi adalah laporan yang menunjukkan pendapatan dan beban
pada akhir periode akuntansi. Pada kolom Laba Rugi maka akun-akunnya adalah
pendapatan dan beban.
Besarnya laba bersih (net
income) atau rugi bersih (net loss) ditentukan dengan cara membandingkan antara
total saldo debet dengan total saldo kredit yang ada pada kolom laba rugi. Jika
total saldo kredit untuk kolom laba rugi melebihi total saldo debet untuk kolom
laba rugi, maka akan menghasilkan laba bersih, dan sebaliknya
jika total saldo debet untuk
kolom laba rugi melebihi saldo kredit untuk kolom laba rugi, maka akan
menghasilkan rugi bersih.
Kolom rugi laba diisi dengan
jumlah semua rekening nominal yang berasal dari neraca saldo disesuaikan.
Selisih antara jumlah debet dan kredit merupakan laba atau rugi untuk periode
yang bersangkutan. Apabila jumlah kredit lebih besar daripada jumlah debet,
maka selisihnya adalah laba bersih. Sebaliknya apabila jumlah debet lebih besar
daripada jumlah kredit, maka selisihnya adalah rugi bersih. Laba atau rugi
bersih dapat dicari dengan mengurangkan jumlah debit pada jumlah kredit kolom
laporan laba rugi.
2. Kolom Neraca
Neraca adalah laporan yang
menunjukkan posisi keuangan perusahaan pada akhir periode, mengenai besarnya
harta, utang, dan modal perusahaan. Data-data dalam menyusun laporan necara
pada perusahaan dagang bersumber dari kolom neraca pada kertas kerja dan modal
akhir dalam laporan perubahan modal. Pada kolom Neraca didalamnya yaitu, berisi
akun-akunnya adalah aktiva, kewajiban, dan modal.
Kolom neraca berisi semua
jumlah rekening riil yang berasal dari neraca saldo disesuaikan. Selisih jumlah
debet dan kredit harus sama dengan selisih dalam kolom rugi laba. Apabila
perusahaan mengalami kerugian, maka jumlah rugi bersih yang dihitung dengan
cara seperti tadi, lalu akan dimasukan ke sisi sebelah kredit kolom “laporan
Laba rugi” dan sisi sebelah debit sebelah debit kolom “neraca”.
B. Laporan
Keuangan
1. Pengertian
Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah suatu
laporan yang berisikan informasi seputar keuangan dari sebuah organisasi.
Laporan keuangan di buat atau diterbitkan oleh perusahaan dari hasil proses
akuntansi agar bisa menginformasikan keuangan dengan pihak dalam maupun pihak
luar yang terkait.
2. Penyusunan
Laporan Keuangan
Laporan
keuangan dapat disusun dengan bantuan neraca lajur ataupun langsung dari neraca
saldo tanpa melalui neraca lajur.
1. Laporan
Keuangan Langsung Melalui Neraca Saldo
Pada penyusunan laporan
keuangan yang dilakukan langsung dari neraca saldo, laporan laba rugi disusun
dari rekening-rekening pendapatan dan beban, laporan ekuitas pemilik berasal
dari modal pemilik, rekening prive, dan laba (rugi) bersih yang tersaji dalam
laporan laba rugi.
Contoh Laporan Keuangan Langsung Melalui
Neraca Saldo
2. Laporan
Keuangan Melalui Neraca Lajur
Tidak berbeda jauh dengan
melalui neraca saldo, penyusunan laporan keuangan berdasarkan neraca lajur
tinggal melihat kolom-kolom yang ada pada neraca lajur. Setelah neraca lajur
selesai disusun, kolom-kolom laporan keuangan memuat semua data yang dibutuhkan
untuk penyusunan laporan keuangan. Laporan laba rugi (income statement)
disusun dari kolom laporan laba rugi, dan neraca (balance sheet) serta
laporan ekuitas pemilik disusun dari kolom Neraca yang ada pada neraca lajur.
Jumlah modal pemilik yang tampak pada neraca lajur adalah saldo rekening yang
belum memperhitungkan prive dan laba (rugi) bersih. Apabila tidak terdapat
investasi-investasi tambahan selama periode berjalan, maka jumlah ini merupakan
saldo pada awal periode. Laporan ekuitas pemilik disusun sebelum neraca
sehingga jumlah saldo modal akhir tersedia untuk disajian pada neraca. Laporan
ekuitas pemilik melaporkan perubahan yang terjadi pada ekuitas pemilik selama
periode pelaporan. Berikut adalah contoh penyusunan laporan keuangan
berdasarkan neraca lajur.
Dengan memakai sebuah neraca lajur, seorang akuntan dapat
menyusun laporan keuangan sebelum
ayat-ayat penyesuaian dijurnal
dan dibukukan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
pembahasan diatas, kami mengambil kesimpulan-kesimpulan sebagai berikut :
1.
Neraca Lajur (worksheet)
merupakan lembar kerja untuk merangkum informasi buku besar yang dibutuhkan
untuk menyusun laporan keuangan. Neraca Lajur disusun dengan memindahkan
data-data Neraca Saldo dan Jurnal Penyesuaian.
2.
Neraca Lajur haruslah disusun
berkolom-kolom dan untuk perusahaan dagang atau jasa biasanya terdiri dari 10
atau 12 kolom, masing-masing satu pasang kolom debet dan kredit. Kolom untuk
Neraca Saldo, kolom untuk Penyesuaian, kolom untuk Neraca Saldo Disesuaikan,
kolom untuk Rugi Laba, kolom untuk Perubahan Modal, dan kolom untuk neraca.
3.
Laporan keuangan adalah suatu
laporan yang berguna untuk menyampaikan informasi keuangan yang dapat dipercaya
kepada pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan memuat beberapa hal,
diantaranya harta, utang, modal, dan semua pendapatan yang diperoleh serta
beban-beban yang dikeluarkan perusahaan pada periode tertentu dalam rangka
untuk mendapatkan laba atau keuntungan.
4.
Laporan keuangan dapat disusun
dengan bantuan Neraca Lajur ataupun langsung dari Neraca Saldo tanpa melalui
Neraca Lajur.
DAFTAR PUSTAKA
Simamora,
Henri. 2000. AKUNTANSI Basis Pengambilan Keputusan Bisnis Jilid I.
Jakarta : Salemba Empat.
Muawanah,
Umi. 2008. Konsep Dasar Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Jilid I
Untuk SMK. Klaten : Macana Jaya Cemerlang.
Advertisement
1 Comments:
EmoticonEmoticon