Advertisement
knowledge.ckgsb.edu.cn |
Model pertama (Own Economy) mengisyaratkan pemilikan usaha secara perorangan, karenanya semua hal harus diselenggarakan secara mandiri. Berbagai investasi ditanggung sendiri dan bila untung juga dinikmati sendiri.
Model kedua, sharing economy, bekerja dengan mengolaborasikan aset-aset yang menganggur (idle asset) dari banyak orang.
Dengan pola dasar seperti itu, model kedua juga sering disebut collaborative economy. Hari ini model kedua berkembang di banyak sektor, mulai dari ritel, transportasi, jasa rental dan lainnya.
Model kedua, kata Prof Rhenald, lebih efisien daripada yang pertama. Dengan model bisnis nonkonvensional ditambah teknologi berbasis platform, model kedua membuat banyak pihak yang terhubung bisa menikmati kue ekonomi lebih bagus.
(Kompas.com)
Jika Anda melihat konsep dibalik aplikasi tersebut diatas merupakan konsep ekonomi yang sedang menjadi trend saat ini. Konsep tersebut disebut Sharing Economy atau sebutan lainnya adalah Gig Economy, Colaborative Consumtion atau yang lainnya. Sharing Economy bisa didefinisikan sebagai konsep bisnis yang dapat memberikan akses kepada sumber daya yang dimiliki orang atau perusahaan untuk dikonsumsi atau dimanfaatkan bersama dengan pengguna atau orang lain.
Sharing Economy memiliki semangat untuk melakukan tindakan efisiensi sumber daya dengan cara melakukan konsumsi bersama-sama. Selain dari itu, ada manfaat lain dari Sharing Economy yakni untuk menurunkan apa yang menjadi dampak lingkungan dikarenakan konsumsi yang tak terbendung, menghemat biaya karena cara yang digunakan adalah mengonsumsi atau menyewa barang bekas yang masih layak pakai serta memberikan akses pada orang lain yang sedang membutuhkan barang tersebut namun tidak memiliki kemampuan untuk menggunakan atau membelinya.
Oleh sebab itu, konsep Sharing Economy bisa tumbuh cepat saat ekonomi sedang krisis atau lesu. Maka, jika dilihat ada banyak perusahaan start up seperti yang sudah disebut diatas menggunakan konsep Sharing Economy ini. Dorongan perusahaan ini justru datang dari permintaan konsumen. Sebagai contoh, ada ide bisnis bernama Co-Working Space. Co-Working Space merupakan area kerja yang juga bisa digunakan secara bersama-sama baik dengan sewa per jam, hari atau juga bulan.
Biasanya, para freelancer yang menggunakan jasa bisnis ini karena beberapa alasan dimulai dari kebutuhan ruangan kerja yang kondusif, ingin bekerja di tempat baru atau bahkan hanya untuk menyegarkan pikiran. Contoh lain adalah AirBnB dimana di platform tersebut anggotanya bisa menyewakan kamar atau rumah yang tidak dipakai untuk kemudian dipakai penyewa yang sama-sama terhubung dengan platform AirBnB.
Selain perusahaan start up yang menggunakan Sharing Economy, saat ini ada juga komunitas yang menggunakan konsep ekonomi ini seperti Komunitas Nebengers dimana akan ada orang yang memberikan tumpangan kepada yang membutuhkan yang masih satu arah perjalanan. Pihak yang memberikan tebengan akan diberi imbalan bisa berupa makanan, uang bensin, cerita, biaya toll dan lain-lain tergantung dari permintaan pemberi tebengan tersebut.
Ada juga komunitas CouchSurfing yang juga memberikan tempat tinggal gratis bagi para anggotanya yang sedang dalam perjalanan. Nah, begitulah gambaran singkat dari Sharing Economy. Ya, sesuai namanya, Sharing berarti berbagai dan Economy berarti ekonomi. Maksudnya adalah adanya nilai ekonomi yang kemudian digunakan atau dibagikan fungsinya secara bersama-sama agar lebih efisien. Oleh sebab itu, bisnis Sharing Economy sudah seharusnya memiliki kepercayaan serta reputasi yang tinggi.
Maka, jika Anda bermaksud untuk membangun bisnis dengan konsep Sharing Economy atau berinvestasi di perusahaan dengan konsep tersebut baik yang memberikan bunga investasi tinggi atau tidak, tentunya ada beberapa hal yang harus benar-benar diperhatikan yakni;
- kepercayaan
- legalitas
- transparansi
Hal ini karena kepercayaan pengguna atau konsumen adalah aspek utama dalam bisnis ini. Selain itu, yang penting adalah adanya manajemen resiko yang harus dibuat secara matang sehingga baik pengguna atau penyedia terhindar dari aksi kejahatan. Oleh sebab itu, jika Anda sudah tergabung dalam bisnis ini, Anda harus membuat profil secara jelas serta deskripsi yang transparan terkait layanan yang Anda akan berikan kepada para pengguna.
Testimoni atau pengalaman dari pengguna lain yang sudah menggunakan jasa Anda juga penting untuk meyakinkan para pengguna berikutnya. Ya, tidak jauh berbeda dengan konsep bisnis lain dalam hal kepercayaan, reputasi, legalitas serta sistem pemasaran agar semakin banyak pengguna yang bisa menggunakan jasa atau layanan Anda. Disinilah konsep Sharing Economy lebih pada hal menghubungkan banyak orang untuk saling berbagi.
Advertisement
0 Comments
EmoticonEmoticon