MAKALAH PRANATA SOSIAL HUBUNGAN PRANATA KELUARGA DENGAN PRANATA EKONOMI, POLITIK, AGAMA, DAN PENDIDIKAN

Advertisement
       
      
              
    
  
  
MAKALAH PRANATA SOSIAL HUBUNGAN PRANATA KELUARGA DENGAN PRANATA EKONOMI, POLITIK, AGAMA, DAN PENDIDIKAN

MAKALAH PRANATA SOSIAL

HUBUNGAN PRANATA KELUARGA DENGAN PRANATA EKONOMI, POLITIK, AGAMA, DAN PENDIDIKAN
 download (3)
Disusun oleh:
  1. Tika Annisa Fitriani (09416241004)
  2. Ulfa Mufidatun (09416241012)
  3. Etik Purwaningsih (09416241017)
  4. Arif Gunawan            (09416241023)
KELAS A
PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas terselesaikannya makalah yang berjudul “Keterkaitan Pranata Keluarga dengan Pranata Agama, Ekonomi, Politik, dan Pendidikan”. Makalah yang masih perlu dikembangkan lebih jauh ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Makalah ini dibuat dalam rangka memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pranata Sosial pada prodi Pendidikan IPS di Fakultas Ilmu Sosial dan Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta. Secara garis besar makalah ini membahas pengertian pranata sosial, keluarga, agama, ekonomi, politik, pendidikan, keterkaitanya.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada Ibu Taat Wulandari, M. Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Pranata Sosial. Kami menyadari bahwa makalah ini masih memiliki kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif, terutama dari Ibu pembimbing dan teman-teman.
Yogyakarta, 22 Februari 2010
Penulis
Pranata Sosial
Pranata adalah sistem pola sosial yang tersusun rapi dan bersifat permanen serta mengandung perilaku- perilaku tertentu yang bersifat kokoh dan terpadu demi pemuasan dan pemenuhan kebutuhan- kebutuhan pokok masyarakat
Pranata sosial adalah terjemahan dari istilah asing “social intitution”. Walaupun ada yang menerjemahkan istilah tersebut sebagai lembaga kemasyarakatan.
Dipergunakan istilah pranata sosial karena social institution menunjuk pada adanya unsur- unsur yang mengatur perilaku para anggota masyarakat. Koentjaraningrat dalam bukunya berjudul Pengantar Anthropologi mengatakan bahwa pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktivitas- aktivitas untuk memenuhi kompleks kebutuhan khusus dalam kebutuhan masyarakat.
Unsur penting yang tekandung dalam pengertian pranata sosial adalah:
  1. Pranata sosial berkaitan dengan kebutuhan pokok manusia dalam berkehidupan masyarakat
  2. Pranata sosial merupakan seperangkat aturan dan perilaku yang relatif tetap, tersusun, dan terstruktur.
  3. Pranata sosial merupakan cara bertindak yang mengikat.
FUNGSI PRANATA SOSIAL
  1. Menjaga keutuhan dalam masyarakat yang bersangkutan
  2. Memberikan pedoman pada anggota masyarakat untuk bertingkah laku/bersikap
  3. Memberi pegangan pada masyarakat untuk menandakan sistem pengendalian sosial
Pranata Keluarga
  1. Pengertian Pranata Keluarga
Pranata keluarga mempunyai fungsi mempertahankan kelangsungan hidup masyarakat, seperti melanjutkan keturunan/ reproduksi, afeksi, dan sosialisasi.
Hal- hal yang bersangkutan dengan pranata keluarga antara lain:
  • Masalah hubungan seks yang diatu dalam hidup perkawinan yang sebelumnya diawali dengan pelamaran atau peminangan.
  • Perawatan anak-anak
  • Hubungan persaudaraan, darah, atau kekerabatan
  • Berbagai macam organisasi kekeluargaan
Secara historis keluarga terbentuk atas satuan sosial yang terbatas, yaitu dua  orang (laki- laki dan wanita) yang mengadakan ikatan tetentu yang disebut perkawinan. Secara berangsur- angsur anggota keluarga semakin meluas, yaitu denngan kelahiran atau adopsi anak- anak. Pada saatnya anak- anak itu pun akan melangsungkan ikatan perkawinan sehingga terbentuk keluarga baru.
Menurut Undang- undang No, 1 tahun 1974, yang dimaksud dengan perkawinan adalah ikatan lahir dan batin  antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan  tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yan g bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Pranata Ekonomi
  1. Pengertian Pranata ekonomi
Pranata ekonomi merupakan pranata sosial yang menangani masalah kesejahteraan material, yaitu mengetur kegiatan atau cara- cara berproduksi, distribusi, dan konsumsi barang dan jasa yan g diperlukan bagi kelangsungan hidup bermasyarakay sehingga semua lapisan masyarakat mendapatkan bagian yang semestinya.
Pranata Politik
  1. Pengertian Pranata Politik
Pranata politik mengacu kepada aspek organisasi sosial yang menangani masalah- masalah kebijaksanaan umum masyarakat tentang suatu sistem hubungan sosial, tentang koordinasi, dan pengaturan perilaku sejauh perilaku tersebuat ada hubungannya dengan pemeliharaan tata tertib umum.
Pranata politik akan berkaitan dengan kehidupan politik. Kehidupan politik menyangkutu tujuan dari keseluruhan masyarakat agar tercapai suatu keteraturan dan tertib kehidupan, mulai dari tingkat lingkungan RT/ RW sampai dengan lingkungan yang lebih luas seperti negara.
Pranata Agama
Agama merupakan suatu pranata yang amat penting dalam mengatur kehidupan manusia. Agama merupakan sistem keyakinan dan praktik dalam masyarakat  yang telah dirumuskan dan dibakukan serta dianut secara luas. Pranata agama merupakan pranata yang banyak  ragamnya di dala masyarakat. Biasanya terpusat pada sustu pola yang telah mapan dan perilaku mengenai bagaimana berhubungan dengan supernatural. Semua masyarakat mempunyai berbagai konsep perihal sesuatu yang bersifat supernatural dan dalam hal ini konsep- konsep itu merupakan fungsi prinsip dari agama atau religi.
Pranata Pendidikan
Pranata pendidikan menangani masalah proses sosialisasi yang intinya mengantarkan seseorang kepada suatu kebudayaan. Proses sosialisasi ini banyak dilaksanakan melalui lembaga tidak resmi seperti keluarga, kelompok sosial, dan pergaulan hidup sehari- hari. Dan sebagian dilaksanakan secara resmi melalui lembaga pendidikan formal atau persekolahan. Mulai dari TK sampai pendidikan tinggi. Biasanya, baik pendidikan resmi maupun yang tidak resmi penyelenggaraannya diselaraskan dengan konteks keseluruhan kebudayaan yang umum dan mengikut suatu pola tertentu.
KETERKAITAN
  1. Pranata Keluarga dengan Pranata Ekonomi
Akibat dari sebuah perkawinan adalah terbentuknya sebuah pranata keluarga. Pranata keluarga mempunyai fungsi sosial dan ekonomi yag kompleks. Di antaranya adalah pengaturan ekonomi  keluarga. Setiap keluarga apapun bentuknya selalu mempunyai dapur yang setiap hari harus “berasap” agar anggota keluarga dapat mempertahankan hidup. Jika fungsi ekonomi ini dikaitakan dengan kegiatan ekonomi yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi, maka akan banyak dijumpai pada  keluarga- keluarga di pedesaan, terutama yang berlandaskan ekonomi agraris. Di pedesaan, keluarga berfungsi sebagi unit produksi, misalnya semua anggota keluarga dilibatkan dalam mengolah tanah ataupun menanam benih. Mereka juga secara bersama- sama menjual serta menikmati  hasilnya, sedang pada keluarga di perkotaan tidak lagi berperan dalam kegiatan produksi bahan pangan, mereka lebih banyak bergerak dalam produksi jasa dan akan mendapatkan uang sebagai imbal jasa yang akan  dipakai untuk memenuhi segala kebutuhan keluaga.
  1. Pranata keluarga dengan Pranata Politik
Pranata politik adalah jalan atau alat untuk mencapai tujuan bersama dalam hidup bermasyarakat. seperti sistem hukum, sistem kekuasaan, partai, wewenang, dan pemerintahan, sedangakan pranata keluarga adalah
Salah satu tujuan dari pranata politik  misalnya adalah menyelesaikan konflik yang terjadi di antara para warga masyarakat sehubungan dengan kepentingan tertentu dari warga masyarakat yang bersangkutan. Dari fungsi tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa pranata politik dan keluarga saling bersangkutan. Dalam hal penyelesaian konflik antara para warga harus melibatkan anggota keluarga lain misalnya orang tua, kakak, adik, dll. Anggota keluarga dapat lebih mampu untuk mengontrol anggota keluarga lain ketika melakukan perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai - nilai sosial. Sedangkan peran pemerintah yaitu melaksanakan undang – undang untuk mengambil keputusan dalam penyelesaian konflik. Jadi dalam kasus tersebut antara pranata keluarga dan pranata politik sangat terkait dalam mencapai tujuan yaitu menjaga stabilitas dalam kehidupan sosial keamsyarakatan.
Contoh dalam kehidupan sehari – hari mengenai keterkaitan antara pranata keluarga dengan  pranata politik yaitu saat terjadi pemilu doktrin keluarga biasanya sangat kuat dalam mempengaruhi seorang anggota keluarga dalam memilih partai yang diyakininya. Misal seseorang yang keluarganya agamis dan turun temurun menjadi aktivis partai tertentu yang besifat agamis pula, maka secara tidak langsung orang tersebut akan terpegaruh oleh anggota keluarganya. Hal ini terjadi karena pranata keluarga sangat berpengaruh terhadap bagaimana kehidupan politik seseorang, apakah kontribusi yang dapat diberikan, dan perannya dalam pranata politik.
  1. Pranata Keluarga dengan Pranata Agama
Masuknya agama islam di Indonesia dianggap sebagai faktor yang menghilangkan praktik kemaksiatan yang ada dalam masyarakat. Praktik kemaksiatan itu di dalam masyarakat Jawa dikenal dengan sebutan mo limo. Kurang lebih dalam bahasa IndonesiaM yang lima yaitu: madat, main, madon, minum, dan maling. Begitu pula masuknya agam kristen di Flores yang dianggap sebagai faktor yang secara bertahap menghapuskan praktik poligami dan menhalangi terjadinya kasus percerian dalam masyarakat, demikianlah pengaruh agama terhadap pranata keluarga.
  1. Pranata keluarga dengan Pranata Pendidikan
Di dalam sebuah masyarakat terdapat pendidikan yang dilaksanakan secara informal. Yaitu pendidikan yang dilaksanakan di lingkungan keluarga. Pendidikan keluarga merupakan sebuah konsep pendidikan seumur hidup. Dalam lingkungan ini, seseorang secara sadar atau tidak, disengaja atau tidak, direncanakan atau tidak, memperoleh sejumlah pengalaman yang berharga dari lingkungannya sejak lahir hingga mati.
Berikut adalah ciri yang berkaitan dengan proses pendidikan dala keluarga:
  • Proses pendidikan dapat berlangsung tanpa terikat oleh waktu dan tempat
  • Proses dapat berlangsung tanpa adanya guru dan murid, tetapu berlangsung antara anggota keluarga
  • Tidak mengenal persyaratan usia
  • Tidak menggunakan metode tertentu yang dikenal dalam dunia pendidikan formal.

DAFTAR PUSTAKA

Hartomo dan Arnicun Aziz.2008. Ilmu Sosial Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.
Koentjoroningrat. 1981. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.
Soekanto, Soerjono. 2007. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sunarto, Kamanto. 2004. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Dilansir dari : http://pakguruhonorer.blogspot.com/2015/06/makalah-pranata-sosial-hubungan-pranata.html
       
      
               
    
       
Advertisement

You might also like

0 Comments


EmoticonEmoticon