Advertisement
A. Jenis dan Bentuk Perusahaan
Terdapat tiga jenis perusahaan yang beroperasi untuk menghasilkan laba, yaitu perusahaan manufaktur, perusahaan dagang, dan perusahaan jasa. Perusahaan manufaktur (manufacturing business) mengubah input dasar menjadi produk yang dijual kepada pelanggan. Perusahaan dagang (merchandising business) juga menjual produk kepada pelanggan, namun tidak memproduksi barangnya sendiri tetapi membelinya dari perusahaan lain. Perusahaan jasa (services bisiness) menghasilkan jasa/pelayanan kepada masyarakat.
Dilihat dari bentuknya, terdapat tiga bentuk organisasi perusahaan, yaitu perusahaan perorangan (proprietorship), persekutuan (partnership), dan perseroan (corporation). Identifikasi terhadap jenis perusahaan dan organisasi perusahaan dapat dilakukan secara sederhana. Identifikasi terhadap jenis perusahaan dapat dilakukan dengan melihat laporan laba ruginya, sedangkan identifikasi terhadap bentuk organisasi perusahaan dengan melihat neracanya.
B. Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Siklus akuntansi terdiri dari kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
Tahap pencatatan:
- Pembuatan atau penerimaan bukti transaksi
- Pencatatan dalam jurnal (buku harian)
- Pemindahbukuan (posting) ke buku besar
Tahap pengikhtisaran:
- Pembuatan neraca saldo (trial balance)
- Pembuatan neraca lajur dan jurnal penyesuaian (adjusment)
- Penyusunan laporan keuangan
- Pembuatan jurnal penutup (closing entries)
- Pembuatan neraca saldo penutup (post closing trial balance)
- Pembuatan jurnal balik (reversing entries)
Tahap pencatatan dan penggolongan
Persamaan akuntansi memberikan sebuah kerangka dasar untuk pencatatan pada semua jenis dan ukuran perusahaan sebagai akibat transaksi-transaksi yang dilakukannya. Adapun bentuk umum persamaan akuntansi adalah sebagai berikut :
AKTIVA = KEWAJIBAN + EKUITAS
Aktiva (assets) adalah sumber daya yang dimiliki perusahaan. Hak atau klaim atas properti biasanya dibagi menjadi dua jenis utama, yaitu (1) hak kreditor, dan (2) hak pemilik. Hak kreditor memperlihatkan utang perusahaan yang disebut kewajiban (liabilities). Hak pemilik disebut ekuitas pemilik (owner equity).
Setiap transaksi harus ada bukti pendukungnya (dokumen). Bukti transaksi dapat berupa kuitansi, cek, faktur, memo. Bukti transaksi bisa berasal dari luar perusahaan (ekstern), namun ada juga yang dibuat oleh perusahaan itu sendiri (intern). Pada awalnya, transaksi dicatat dalam jurnal. Jurnal adalah tempat mencatat semua transaksi (bukti transaksi) secara kronologis dengan menyebutkan akun yang harus didebit dan akun yang harus dikredit. Bentuk jurnal ada bermacam-macam, salah satu diantaranya adalah “Jurnal Umum” atau “Jurnal Standar”.
Kegiatan pencatatan perusahaan jasa sebagian besar hanya menyangkut penerimaan dan pengeluaran uang, sehingga catatan harian yang dibutuhkan terutama tentang jurnal penerimaan dan pengeluaran kas.
Contoh:
Pada tanggal 01 Agustus 2008 Nona Betty mendirikan sebuah salon kecantikan yang diberi nama “Beauty Salon”. Transaksi-transaksi yang terjadi selama bulan Agustus 2008 adalah sebagai berikut
Agustus 01 | : | Nona Betty menyetor uang pribadinya Rp. 15.000.000,00 ke dalam perusahaannya sebagai modal awal (Bukti No. 01) |
02 | : | Dibayar sewa ruangan untuk bulan Agustus 2008 sebesar Rp. 500.000,00 (Bukti No. 02) |
05 | : | Dibeli secara tunai peralatan salon seharga Rp. 4.500.000,00 (Bukti No. 03) |
07 | : | Dibeli secara kredit perlengkapan salon dengan harga Rp. 1.000.000,00 (Bukti No. 04) |
08 | : | Dibayar biaya pemasangan iklan mini di Harian Kompas sebesar Rp. 300.000,00 (Bukti No. 05) |
15 | : | Diterima uang kas sebanyak Rp. 2.500.000,00 dari hasil penjualan jasa salon selama setengah bulan pertama kegiatannya (Bukti No. 06) |
16 | Dibayar gaji para karyawan untuk setengah bulan pertama sebesar Rp. 500.000,00 (Bukti No. 07) | |
20 | Diterima Kredit Usaha Kecil (KUK) dari BNI 1946 Surakarta sebesar Rp. 10.000.000,00 (Bukti No. 08) | |
23 | Dibeli secara tunai peralatan salon seharga Rp. 5.500.000,00 (Bukti No. 09) | |
25 | Nona Betty mengambil uang sebesar Rp. 500.000,00 untuk keperluan pribadi (Bukti No. 10) | |
31 | Diterima uang kas sebanyak Rp. 5.250.000,00 dari hasil penjualan jasa salon selama setengah bulan terakhir kegiatannya (Bukti No. 11) | |
31 | Dibayar gaji para karyawan untuk bulan terakhir sebesar Rp. 300.000,00 (Bukti No. 12) |
Pada tanggal 31 Agustus 2008 Nona Betty memeriksa neraca sado kemudian memutuskan sebagai berikut :
- Penyusutan peralatan salon untuk bulan Agustus 2008 diperhitungkan sebesar 200.000,00 (Bukti No. 13)
- Perlengkapan yang telah terpakai untuk kegiatan usaha selama bulan Agustus 2008 adalah sebesar Rp. 600.000,00 (Bukti No. 14)
- Bunga pinjaman Kredit UKM dari BNI 1946 untuk bulan Agustus 2008 diperhitungkan sebesar Rp. 100.000,00 (Bukti No. 15)
Sejak akan memulai usahanya, Nona Betty telah mencoba membuat bagan akun (bentuk T) yang akan digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi usahanya. Adapun akun-akun yang dimaksud adalah sebagai berikut :
11 Kas | 41 Pendapatan Jasa Salon |
12 Piutang Usaha | 42 Pendapatan Lain-lain |
13 Perlengkapan salon | 51 Biaya Gaji |
14 Peralatan Salon | 52 Biaya Perlengkapan |
15 Akumulasi Penyususan Peralatan | 53 Biaya Sewa |
21 Hutang Usaha | 54 Biaya Bunga |
22 Hutang Bank | 55 Biaya Penyusutan Peralatan |
23 Hutang Bunga | 56 Biaya Macam-macam |
31 Modal Nona Betty | 90 Ikhtisar Laba-Rugi |
32 Prive Nona Betty |
Berdasarkan informasi tersebut di atas, diminta :
- Catatlah transaksi-transaksi tersebut dalam jurnal umum, postinglah ke akun-akun yang bersangkutan, kemudian susunlah neraca saldo per 31 Agustus 2008.
- Buatlah ayat jurnal penyesuaian dalam bentuk jurnal umum, neraca lajur 10 kolom, laporan keuangan, jurnal penutup, dan neraca saldo setelah penutup per 31 Agustus 2008
“BEAUTY SALON”
JURNAL UMUM
Bulan Agustus 2008
Hal. 1
Selengkapnya Lihat di
Advertisement
0 Comments
EmoticonEmoticon