Teori Kebijakan Hutang (EKONOMI)

Advertisement
       
      
              
    
  
  
1)  Agency Theory
Agency theory menjelaskan bahwa sebagai agen dari pemegang saham, manajer tidak selalu bertindak demi kepentingan pemegang saham sehingga terjadi konflik antara manajer perusahaan dengan pemegang saham.
Hal ini terjadi Karena manajer perusahaan lebih mengutamakan kepentingan pribadi. Pemegang saham tidak menyukai kepentingan pribadi manajer karena akan menambah biaya bagi perusahaan dan mengurangi keuntungan yang diterima. Untuk itu mengurangi  agency conflict  tersebut, diperlukan mekanisme pengawasan yang dapat mensejajarkan kepentingan-kepentingan tersebut yang dapat dilakukan dengan cara seperti pengikatan agen, pemeriksaan laporan keuangan, dan pembatasan terhadap pengambilan keputusan oleh manajemen. Dengan melakukan pengawasan tersebut maka diperlukan biaya keagenan atau sering disebut dengan agency cost.
2)  Signally Theory
Signally Theory merupakan suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang member petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Brigham dan Houston (2001) dalam Pitaloka (2009) menjelaskan bahwa perusahaan dengan prospek yang menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan saham dan mengushakan setiap modal baru yang diperlukan.
Perusahaan dengan prospek yang kurang menguntungkan dan lebih cenderung menjual sahamnya dan umumnya merupakan suatu isyarat (signal) bahwa manajemen memandang prospek perusahaan tersebut suram. Apabila suatu perusahaan menawwarkan penjualan saham baru lebih sering dari biasanya, maka harga sahamnya akan menurun. Karena hal tersebut berarti memberikan isyarat negative yang kemudian dapat menekan harga saham sekalipun prospek perusahaan cerah.
3)   Static Trade of Theory
Teori ini berasumsi bahwa struktur modal suatu perusahaan ditentukan dengan mempertimbangkan manfaat pengurangan pajak ketika hutang meningkat di satu sisi dan meningkatnya agency cost ketika hutang meningkat pada sisi yang lain. Ketika manfaat pengurngan pajak masih lebih tinggi dibandingkan dengan perkiraan agency cost maka perusahaan masih bisa meningkatkan hutangnya dan peningkatan hutang harus dihentikan ketika pengurangan pajak atas tambahan hutang tersebut sudah lebih rendah dibandingkan dengan peningkatan agency cost.
4)  Pecking Order Theory

Teori ini pertama kali dikenalkan oleh Donaldson (2009:18) pecking order theory mengatakan bahwa penggunaan dana internal lebih didahulukan dibandingkan dengan penggunaan dan yang bersumber dari eksternal. Penggunaan sumber pendanaan eksternal oleh perusahaan dilakukan apabila pendanaan sumber internal tidak mencukupi dalam pecking order theory manajer konsisten dengan tujuan utama perusahaan yaitu memekmurkan kekayaan pemegang saham . 

       
      
               
    
       
Advertisement

You might also like

0 Comments


EmoticonEmoticon