Advertisement
Arti dan makna ’mind-set’
image from www.amazon.co.uk |
Apakah sebenarnya yang dimaksud dengan „mind-set‟ , yang terdiri dari kata ‟mind‟ dan kata ‟set‟. Secara harafiah, bila dilihat di kamus 1 , arti kata ‟mind adalah : “what a person thinks or feels; way o thinking, feeling, wishing; opinion, intention; purpose” . Apa yang dipikirkan atau dirasakan seseorang; cara seseorang berpikir, merasa, berharap, ber maksud, dan bertujuan ; Sedangkan kata „set‟ menunjukkan banyak arti, antara lain yang bersesuaian dengan konteks mind adalah : menjadikan sesuatu, mempersiapkan sesuatu untuk ditangani, menyebabkan seseorang melakukan sesuatu, nyetel, menata sesuatu untuk tujuan tertentu. Jadi secara harafiah, „mind-set’ berarti : setelan/tatanan pikiran, perasaan, harapan seseorang dalam menghadapai situasi.
Dalam pengertian teknis -Technical term, „Mind-set‟, yang juga disebut „mental-set’ adalah “ A habitual or characteristic mental attitude that determines how you will interpret and respond to situations” Dengan perkataan lain mind-set adalah mentalitas atau sikap mental yang sudah mejadi kebiasaan seseorang, dan yang menentu kan bagai-mana ia memaknakan dan memberi respon kepada situasi yang dihadapinya.
Mencermati defenisi mind-set di atas, mind-set merupakan perlengkapan mental ranah psikologik, yang mendapat corak dari ranah spiritual; dan merupakan kecenderungan bertindak dalam situasi sebagaimana nampak kepadanya. Mind-set , sebagai sikap mental -mental attitude ( Gunarya, 1995) terbentuk dari apa yang diyakini (belief-cognitif), dirasakan ( affectif) dan dikehendaki siap untuk diwujudkan dalam bentuk tindakan (connatif-psiko-motor). Dengan demikian, terjadinya tindakan seseorang disebabkan mind-set yang melahir kannya. Selama seseorang tidak merubah ’mind-set ‟nya selama itu pula arah tindakannya tidak berubah. Itu sebabnya, seyogyanya orang yang ingin maju , perlu memutahirkan ‟mind-set‟ nya sesuai dengan perkembangan diri dan lingkungannya.
Selanjutnya, mengapa sekarang mahasiswa ( Anda ) perlu menyetel kembali ‟mindset‟ Anda?
Mengapa mesti nyetel mind set ??
Anda baru saja meninggalkan sekolah Lanjutan , dan baru beberapa hari mengikuti perkuliahan di Perguruan Tinggi. Barangkali, dari pengalaman beberapa hari ini, Anda sependapat bahwa ada perbedaan cara belajar di sekolah lanjutan dengan cara belajar di perguruan tinggi.
Di sekolah Lanjutan ( Pertama maupun Atas) pada hakekatnya Anda belajar fakta dan prosedur dasar, yang biasanya dilakukan dengan cara menghafal - memorization. Cara ini memang sesuai untuk mulai memperlajari bagaimana cara belajar ( level pertama). Di Perguruan Tinggi, Anda diharapkan berpikir, sehingga Anda perlu belajar bagaimana cara berpikir. Itu sebabnya membutuhkan skill yang lebih dari skill belajar yang selama ini Anda miliki. Apabila Anda enggan berpikir sebab terbiasa menerima apapun yang disodorkan -dijejalkan kepada Anda, berarti mind-set Anda tidak sesuai.
Melalui belajar di Perguruan Tinggi, seyogyanya Anda dapat mentransformasi diri menjadi seorang pemikir kritis yang bisa membedakan mana fakta dari opini; dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data - yang punya keterbatasan; bisa mengenali berbagai asumsi dibalik suatu pernyataan atau kesimpulan; Bisa mengembangkan solusi dari persoal an yang dihadapi; Dapat mengekpresikan diri baik secara verbal, oral maupun tulisan. Untuk keperluan itulah Anda perlu mengkaji ulang mind-set Anda, apakah sudah sesuai dengan ajakkan belajar di Perguruan Tinggi.
Berikut ada sejumlah tips untuk merawat ’mind set’
- Putuskan tujuan hidup Anda, jangka panjang, jangka menengah dan jangka pendek
- Rencanakanlah secara ‘backward’ ke hari ini, maka Anda akan tahu apa yang perlu hendak Anda lakukan hari ini, dan setiap harinya ke depan.
- ‘Be open-minded ‘ terhadap gagasan ataupun pengalaman baru
- ‘Be whole-hearted ‘ dalam menjalani komitmen terhadap tujuan hidup yang sudah kita pilih dan tentukan.
- ’Be responsible ’ untuk semua yang kita putuskan, lakukan dengan segala konsekwensi dan resikonya.
- Bersiaplah maju, lakukan proses pemutakhiran dari waktu ke waktu
- Secara praktikal, buatlah jurnal pribadi, sebab dengan menuliskan jurnal pribadi , Anda bisa menambah kesadaran diri.
Advertisement
0 Comments
EmoticonEmoticon